PT. PERWIRA MEDIKA INDONESIA: TLD / Alat Monitoring Dosis Radiasi Perorangan Pekerja Radiasi

Laman

Selamat Datang di Website Resmi PT. Perwira Medika Indonesia // Bersama Kami Mewujudkan Bangsa Yang Sehat dan Cerdas

Kamis, 11 Juli 2013

TLD / Alat Monitoring Dosis Radiasi Perorangan Pekerja Radiasi



     TLD (thermo-luminescence dosemeter)      

Setiap pekerja radiasi selalu mempunyai risiko terkena paparan radiasi pengion selama menjalankan tugasnya. Ada berbagai jenis radiasi pengion yang berpotensi memberikan efek merugikan terhadap tubuh manusia. Efek merugikan itu dapat muncul apabila tubuh manusia mendapatkan paparan radiasi dengan dosis yang berlebihan. Dalam pemanfaatan teknik nuklir, faktor keselamatan manusia harus mendapatkan prioritas utama. Setiap pemanfaatan radiasi pengion harus menyertakan upaya proteksi agar penerimaan dosis radiasi oleh pekerja selalu terkontrol dan tidak melampaui nilai batas dosis yang telah ditetapkan. Salah satu cara untuk menghindari terjadinya pemaparan radiasi pengion yang berlebihan terhadap tubuh manusia adalah dengan melakukan pemantauan rutin dosis perorangan para pekerja radiasi. Untuk menghindari kemungkinan buruk yang tidak diinginkan, para pekerja radiasi harus mendapatkan pelayanan pemantauan dosis perorangan selama menjalankan tugasnya. Dalam setiap melakukan pengukuran radiasi, manusia harus mengandalkan pada kemampuan alat ukur radiasi. Dalam hal pemantauan dosis perorangan, manusia mengandalkan pada dosimeter perorangan. Dosimeter perorangan adalah alat pencatat dosis radiasi yang mampu merekam dosis akumulasi yang diterima oleh setiap individu pekerja radiasi.          Ada berbagai jenis dosimeter perorangan yang sampai saat ini telah berhasil dikembangkan, antara lain dosimeter film emulsi, dosimeter thermoluminesensi serta dosimeter kamar pengionan gas seperti dosimeter saku (pocket dosimeter ) Salah satu jenis dosimeter yang saat ini banyak dipakai untuk keperluan pemantauan dosis radiasi perorangan pekerja radiasi adalah dosimeter thermoluminesensi atau lebih sering dikenal dengan singkatan TLD (thermo-luminescence dosemeter).     Metode pengukuran radiasi dengan memanfaatkan fenomena thermoluminesensi pertama kali diperkenalkan pada tahun 1953. Namun pada saat itu belum sepenuhnya diketahui bahwa metode thermoluminesensi dapat dikembangkan untuk tujuan pemantauan dosis perorangan. Keuntungan dalam penggunaan TLD ini adalah mudah dalam pengoperasian, evaluasi dosis dapat dilakukan lebih cepat daripada dosimeter lainnya, mampu memantau radiasi dengan rentang dosis dari rendah hingga tinggi, dapat dipakai ulang dan tidak peka terhadap faktor-faktor lingkungan. Namun demikian, TLD juga mempunyai kelemahan karena data dosis langsung hilang setelah proses pembacaan, sehingga tidak bisa dilakukan pembacaan ulang apabila ditemukan hal-hal yang meragukan. Dalam kegiatan rutin pemantauan dosis pekerja, saat ini TLD sering kali dimanfaatkan untuk pemantauan radiasi-β, -γ maupun neutron. Oleh sebab itu, dipasaran dapat ditemukan berbagai merek dagang TLD yang dibuat dari berbagai jenis bahan disesuaikan dengan tujuan penggunaannya. TLD pada umumnya dapat memberikan tanggapan terhadap sinar-X, sinar-γ, sinar-β, elektron dan proton dengan jangkauan dosis radiasinya dari 0,1 mGy sampai dengan kira-kira 1.000 Gy
 

Nilai Batas Dosis untuk Pekerja Radiasi telah diatur pada perka BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 mengenai Proteksi dan Keselamatan Radiasi dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir pasal 15, yaitu :

  • Dosis Efektif rata-rata sebesar 20 mSv (duapuluh milisievert) per tahun dalam periode 5 (lima) tahun, sehingga Dosis yang terakumulasi dalam 5 (lima) tahun tidak boleh melebihi 100 mSv (seratus milisievert);
  • Dosis Efektif sebesar 50 mSv (limapuluh milisievert) dalam 1 (satu) tahun tertentu;
  • Dosis Ekivalen untuk lensa mata rata-rata sebesar 20 mSv (duapuluh milisievert) per tahun dalam periode 5 (lima) tahun dan 50 mSv (limapuluh milisievert) dalam 1 (satu) tahun tertentu;
  • Dosis Ekivalen untuk kulit sebesar 500 mSv (limaratus milisievert) per tahun; dan

Dosis Ekivalen untuk tangan atau kaki sebesar 500 mSv (limaratus milisievert) per tahun.

 
TLD Mata, bagian depan adalah tampilan vinyl putih dan bagian belakang (menempel dahi) berupa chip TLD mata.
 
 
Gambar : Headband TLD Lensa Mata
 
Gambar : TLD Lensa Mata
 




Info lebih lanjut dapat hubungi kami :
PT. Perwira Medika Indonesia

Email : kantorpusat.pmi@gmail.com
CP : Endra triatmoko, S.Tr. Rad ( 082111701910 )

Ready Stock TLD BARC

 
src="http://ajax.googleapis.com/ajax/libs/jquery/1.3.2/jquery.min.js" type="text/javascript">